Dra. H. Sri Tantowiyah, M.Pd. Pengawas KB -TK-SD-SMP-SMK Hj. Isriati Baiturrahman Semarang Pengelola Pendidikan Dituntut Lebih Visioner
Sosok yang satu ini identik dengan dunia pendidikan. Di dunia pendidikan, Sri Tantowiyah bukanlah nama yang asing lagi. Dibesarkan dari keluarga yang dekat dengan pendidikan, tak heran membuatnya memiliki keinginan menjadi seorang guru.” Anak-anak adalah dunia saya,” ujar Pengawas KB -TK-SD-SMP-SMK Hj. Isriati Baiturrahman ini. Menurutnya, anak laksana kertas putih, tinggal bagaimana orang tua dan lingkungan menorehkan di atasnya.
Karirnya dimulai dengan menjadi guru TK H. Isriati, selepas merampungkan sarjana mudanya, 1976. Istri Ir. H. Mardjono HS (alm) ini tercatat ikut membidani lahirnya lembaga pendidikan milik YPKPI (Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam) Masjid Raya Baiturrahman ini. Sebelum menjadi Pengawas, Sri Tantowiyah menjadi orang pertama di TK, SD, SMP Hj. Isriati dan SMK Islamic Centre Baiturrahman.
Tentang Pendidikan
Ditambahkan oleh Sri Tantowiyah bahwa pendidikan harus dinamis. Artinya kerangka pengembangan harus jelas dan transparan, sehingga dapat diketahui oleh seluruh komponen bangsa sampai pada tataran yang paling bawah. Selain itu, bukan hanya paradigmanya saja yang dibenahi, namun konsep-konsepnya juga harus ditata rapi. Permasalahan pendidikan memang sangat kompleks. Karenanya pembangunan dunia edukasi harus dilaksanakan secara komprehensif dan merata.
Menurutnya, pendidikan sebagai investasi SDM (Sumber Daya Manusia), memiliki fungsi strategis. Yakni sebagai sarana memberdayakan (enpowering) masyarakat, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Standarisasi dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, merupakan harapan berbagai pihak. Harapannya masyarakat dan bangsa Indonesia mandiri dan tangguh.
Visioner
Alumnus IKIP Negeri Semarang (sekarang Unnes) ini mengatakan bahwa Pengawas dan Kepala Sekolah adalah dua unsur tenaga kependidikan yang memegang peranan penting. Serta menjadi kunci dalam pengelolaan layanan pendidikan di satuan pendidikan.
Dengan peran yang sangat strategis tersebut, imbuhnya, pengawas dan kepala sekolah dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi yang mumpuni. “Pengelola pendidikan dituntut lebih visioner dalam menghadapi persaingan global dengan datangnya revolusi industri 4.0.”
Sebagai pengawas Sri Tantowiyah terus menerus melakukan pengembangan dan meningkatkan kualitas sekolah. Diantaranya dengan koordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Yayasan, orangtua siswa dan pihak terkait. Kemudian aktif menyelenggarakan diklat peningkatan kualitas SDM di lingkungan pendidikan YPKPI. “Tuntutan dan tantangan pendidikan semakin ketat, sehingga mau tidak mau peningkatan SDM harus terus diupayakan. Kami terbuka dan siap menerima masukan dari pihak manapun. ”
Peran dan Tugas Kepala Sekolah
Ditambahkan oleh Sri Tantowiyah, kepala sekolah memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, supervisor dan inovator pendidikan..Mereka adalah pemimpin yang sangat menentukan dinamika sekolah menuju gerbang kemajuan. Menurutnya, kapasitas intelektual, emosional, spiritual dan sosial kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas kepemimpinannya. “Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah,”ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kepala sekolah harus terus menerus mematangkan intelektual, emosional, spiritual dan sosialnya. Meneruskan jenjang yang lebih tinggi, aktif dalam forum diskusi, intens dalam organisasi sosial dan rajin beribadah. Dengan demikian diharapkan kepemimpinannya tidak hanya membawa perubahan formal struktural, tapi kultural yang membekas dalam perilaku seseorang.
Tentang Guru
Ia menambahkan bahwa guru adalah ujung tombak dan penentu keberhasilan terciptanya SDM unggul. Oleh karena itu agar kompetitif, guru harus meningkatkan ilmu dan wawasannya. Peran guru di era revolusi industri 4.0, imbuhnya, semakin penting dan vital.
Guru tidak hanya mengajar, namun harus menguasai sumber-sumber dimana anak-anak bisa belajar. Dengan kata lain guru berfungsi sebagai penghubung sumber belajar atau resource linker. Guru juga berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan penjaga gawang informasi atau gate keeper. “Kami berharap guru terus menerus meningkatkan kompetensinya, khususnya dalam penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Komentar
Posting Komentar